Selasa, 03 Mei 2005

Wanita...

Aku sempat merasa kesal, karena wanita selalu jadi nomor dua. Sedangkan pria selalu jadi sosok yang kuat, perkasa, dan tegar. Mereka bisa melakukan apapun, bisa kemanapun dan kapanpun tanpa mengenal waktu, Mereka bisa pulang malam sendiri, tanpa harus takut terjadi sesuatu.. Mereka bisa jadi pemimpin, Mereka bisa jadi apapun! Tapi wanita? Kok rasanya harus selalu berada di belakang pria? Terkadang hanya dianggap sebagai pelengkap, tidak lebih!
Apalagi waktu di kabinet, bapak-bapak kabinet itu suka bikin kesel!mereka bisa jalan-jalan kemanapun. Ketemu tokoh nasional, bertukar pikiran sama mereka. Bisa sharing sama anggota dewan, diskusi sampai malam sama Guru-guru besar. Bahkan dapet kesempatan untuk melobi para senat akademik, anggota MWA. Sedangkan kita? gak pernah diajak, malah disuruh jagain sekre. Paling banter disuruh bikinin tulisan untuk bahan mereka diskusi, itu juga udah bagus.
Mereka bisa punya banyak jaringan, tapi kita??

Sempat terlintas di pikiranku, kalo jadi cowok enak kali ya? kan bisa jadi presiden....

Tapi ternyata, wanita jauh lebih mulia lagi. Dibalik sosok sukses seorang pria, terdapat wanita yang kuat. Jika ada pria hebat, pasti ada andil seorang perempuan di belakangnya. Kalo bukan istrinya, ibunya, atau anak perempuannya.
Dunia ini tak akan lengkap tanpa cinta, kasih sayang, dan kelembutan, yang hanya dimiliki seorang wanita.
Dalam sebuah hadits shohih dikatakan, “Wanita adalah tiang negara”. Wanitalah yang menentukan kemajuan sebuah peradaban. Apabila baik wanitanya, maka akan damai negrinya. Tapi kalo wanitanya rusak, maka rusaklah negara itu.
Wanita adalah pendidik, yang mendidik calon pemimpin, pencetak mujahid- mujahid dakwah. Dialah pelukis wajah dunia.
Aku bangga menjadi wanita, di tangannyalah penentu peradaban. Dan kelak, akan kucetak mujahid-mujahid kecil calon pemimpin dunia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...